Kamis, 24 Mei 2012

Missa Gratias Domine

In the occasion of a Church Music Composition Festival in the Diocese of Denpasar – Bali, I wrote a mass which I gave the name by The Mass of Gratias Domine as an expression of my deep thanks towards God, myself, my family, all my friends without exception and to the Life itself.

This work of thanksgiving includes Kyrie Eleison (Lord have mercy), Gloria, Sanctus (Holy) and Agnus Dei (Lamb of God). Even though far from perfection, I would like to share to everyone the music I’m hearing within me and to say thanks to the inner voice which is singing all the times inside my head even if I pretend to not listen to it.

I would like to say thanks as well to Gamaliel Sonora Choir under the direction of Mr. Andreas Sugeng in Denpasar for helping me to perform this work, to Anggun who accompanied the performance for the first time and also to Nuri for lending me her laptop during the composition and to Wayan Ida Yuniati (Cicil) for rewriting this partition in Indonesian style.

Hope you will enjoy my music.
Thanks also if you are interested to sing it…


Saya menulis komposisi ordinarium ini, yang saya beri judul Misa Gratias Domine, dalam rangka Festival Komposisi Musik Liturgi di Keuskupan Denpasar, juga sebagai ungkapan penuh syukur kepada Tuhan, diri saya sendiri, keluarga, semua teman-teman saya tanpa terkecuali dan terutama kepada Sang Hidup itu sendiri.

Komposisi misa syukur ini terdiri atas Kyrie Eleison (Tuhan Kasihanilah Kami), Gloria (Kemuliaan), Sanctus (Kudus) dan Agnus Dei (Anak Domba Allah). Meskipun masih jauh dari sempurna, saya tetap ingin membagikannya kepada semua orang, sekaligus juga sebagai bentuk terima kasih kepada suara yang bernyanyi di dalam kepala saya sepanjang waktu, meski kadang tidak saya gubris.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Paduan Suara Gamaliel Sonora di bawah asuhan Bapak Andreas Sugeng yang telah membantu saya dalam membawakan karya ini, kepada Anggun yang mengiringi pementasan karya ini untuk pertama kalinya, kepada Nuri yang telah berbaik hati meminjamkan laptopnya selama proses komposisi dan juga kepada Wayan Ida Yuniati (Cicil) yang sudah bekerja keras untuk menyalin tulisan saya yang jelek ke dalam komputer sehingga menjadi notasi angka yang mudah dibaca.

Semoga Anda bisa menikmati musik saya.
Terima kasih juga apabila Anda berkenan untuk menyanyikannya…

Kyrie Eleison - Missa Gratias Domine

I wrote Kyrie Eleison on 29 June 2010 in Latin version as well as the three other parts.
First time performed by Gamaliel Sonora choir, with Anggun playing church organ, in Saint Francis Xavier Church Kuta - Bali on November 2010.
To those who are interested in performing it, I enclose the partition and the midi to give idea of the music.


Kyrie Eleison, yang merupakan bagian pertama dalam ordinarium untuk misa syukur “Gratias Domine” ini, saya buat dalam versi Latin pada tanggal 29 Juni 2010.
Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh Paduan Suara Gamaliel Sonora Denpasar dengan iringan organ oleh Anggun di Gereja Santo Fransikus Kuta - Bali pada bulan November 2010.
Bagi yang ingin menyanyikannya, saya lampirkan partitur not balok dengan iringan piano (atau bisa disesuaikan sendiri untuk organ) dan not angka serta midinya untuk mendapatkan gambaran lagunya.

Midi for hearing


Gloria - Missa Gratias Domine

The Gloria part was written on 30 June 2010.
Overall, this song should be executed in a very quick tempo (allegro assai). This work is divided into 3 sub-sections. The first sub-section introduces the main theme which refers to the praise’s texts of Gloria in a quick tempo (1st tempo). The second sub-section reflects our gratitude’s revelation towards God (Gratias agimus tibi) and differs a little bit in style and tempo from the main theme. The third sub-section brings the theme of profound invocation for mercy beginning with “Qui tollis peccata mundi” in a slower tempo and getting gradually faster until “Qui sedes ad dexteram patris”. The work ends by returning to the main theme.
First time performed by Gamaliel Sonora choir, with Anggun playing church organ, in Saint Francis Xavier Church Kuta - Bali on November 2010.
To those who are interested in performing it, I enclose the partition and the midi to give idea of the music.

Gloria, yang merupakan bagian kedua dalam ordinarium untuk misa syukur “Gratias Domine” ini, saya buat pada tanggal 30 Juni 2010.
Secara keseluruhan lagu ini hendaknya dibawakan dalam tempo yang cepat (allegro assai) dengan mengucapkan kata-katanya secara ringan. Lagu ini terdiri atas 3 bagian utama. Bagian pertama mengungkapkan tema utama yang berisikan teks pujian dengan tempo yang cepat (Tempo 1 / a tempo). Bagian kedua merupakan ungkapan syukur (Gratias agimus tibi) dengan gaya yang sedikit berbeda dari tema utama dan dibawakan dengan tempo yang ringan dan relatif lebih lambat dari tempo 1. Bagian ketiga membawakan tema permohonan (Qui tollis peccata mundi) yang bergerak dari tempo agak lambat dan perlahan-lahan mencepat sampai bagian “Qui sedes ad dexteram patris”. Lagu ini ditutup kembali dengan tema utama.
Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh Paduan Suara Gamaliel Sonora Denpasar dengan iringan organ oleh Anggun di Gereja Santo Fransikus Kuta - Bali pada bulan November 2010.
Bagi yang ingin menyanyikannya, saya lampirkan partitur not balok dengan iringan piano (atau bisa disesuaikan sendiri untuk organ) dan not angka serta midinya untuk mendapatkan gambaran lagunya.

Midi for hearing


  Gloria - Missa Gratias Domine - Joseph Sulaksana

Indonesian partition (Not Angka) GLORIA Not Angka - Misa Gratias Domine - Joseph Sulaksana

Sanctus - Missa Gratias Domine


I wrote Sanctus part on 8 July 2010. Unlike the first three parts that I finished on June, this work differs a little bit in style, or more precisely, if I may say, it becomes the summary of the three other parts (Kyrie, Gloria and Agnus Dei)
To those who are interested in performing it, I enclose the partition and the midi to give idea of the music.


Sanctus, yang merupakan bagian ketiga dari ordinarium “Gratias Domine” ini, baru saya buat pada tanggal 8 Juli 2010. Tidak seperti ketiga bagian lagu yang saya selesaikan pada bulan Juni, karya ini sedikit berbeda dalam gaya, atau lebih tepatnya justru menjadi rangkuman dari ketiga bagian yang lain (Kyrie, Gloria dan Agnus Dei).
Bagi yang ingin menyanyikannya, saya lampirkan partitur not balok dengan iringan piano (atau bisa disesuaikan sendiri untuk organ)  dan not angka serta midinya untuk mendapatkan gambaran lagunya.

Midi for hearing



   Sanctus - Missa Gratias Domine - Joseph Sulaksana

Indonesian partition (Not Angka) Sanctus Not Angka - Misa Gratias Domine - Joseph Sulaksana

Agnus Dei - Missa Gratias Domine


I composed this work on the same date with Kyrie Eleison, on 29 June 2010. The melody lines follow the movement of Kyrie, as it would remind us, later on, to implore God in his mercy at the end of the Mass – but differ much in the accompaniment – and get broader ( I think) towards the end to reach the emphasizing final of “Dona nobis pacem (Grant us peace)”.
To those who are interested in performing it, I enclose the partition and the midi to give idea of the music.


Agnus Dei, yang merupakan bagian penutup dalam ordinarium untuk misa syukur “Gratias Domine” ini, saya buat pada tanggal yang sama dengan Kyrie, yaitu tanggal 29 Juni 2010. Gerak melodinya mengikuti lagu Kyrie, seolah mengingatkan kita, nantinya, supaya kembali memohon belas kasihan Allah pada saat Misa hampir berakhir – namun dengan gerak iringan piano yang berbeda – dan semakin melebar (saya pikir) hingga berakhir dalam penegasan kalimat “Dona nobis pacem (Berilah kami damai)”.
Bagi yang ingin menyanyikannya, saya lampirkan partitur not balok dengan iringan piano (atau bisa disesuaikan sendiri untuk organ) dan not angka serta midinya untuk mendapatkan gambaran lagunya.


Midi for hearing





Agnus Dei - Missa Gratias Domine - Joseph Sulaksana

Indonesian partition Agnus Dei Not Angka - Misa Gratias Domine - Joseph Sulaksana